TANGSEL

Kasus Bertambah, 14 Warga Tangsel Positif Corona

Tangsel, Terasbanten.id – Warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang positif terpapar virus corona pada Senin kemarin jumlahnya jadi bertambah. Kasus tersebut diduga terdeteksi impor setelah warga pulang mudik Idul Adha dan bepergian dari beberapa daerah di Indonesia.

Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany menyebutkan klaster terbaru penyebaran virus corona. kemarin timbul positif setelah ada warga sepulang dari Jawa Timur kena Covid-19 kondisinya orang tanpa gejala (OTG).

“Ada juga pondok pesantren yang kita buka ternyata positif dan kita tutup untuk ditracing di satu tempat,” katanya di Balaikota Tangsel, Selasa (4/8/2020).

Airin jelaskan, tim Gugus Tugas Covid-19 temukan  kemarin sudah positif ternyata keluarganya ikut kena. Akibatnya dua kali lipat dari yang positif sudah sembuh.

Ia juga mengaku pihaknya sedang pelajari sejak akhir Juli 2020 kemarin ada lonjakan kasus positif. Airin juga mengatakan dari informasi yang ia dapat akibat orang pertama dulu positif sudah sembuh itu menulari ketika sedang isolasi mandiri. Tapi ada juga rata-rata akibat dari impor dari luar daerah masuk ke Tangsel.

“Ada kluster baru, pesantren tapi sudah selesai sih, mereka sudah sembuh. Sudah kami karantina mandiri di rumah lawan covid, sudah ditracing juga di ponpes tersebut,” ungkap Airin.

Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, lanjutnya, sulit mendeteksi OTG. Kondisi ini dikarenakan antar daerah yang jaraknya saja sudah sangat sangat terbuka.

“Apalagi DKI sekarang ada kenaikan, 50 persen warga Tangsel kerja di DKI. Itu juga salah satu penyebabnya,” ujarnya.

Senada di tempat yang sama pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan, Deden Deni juga mengatakan ada kasus lama yang juga baru terdeteksi pada bulan ini.”Kemarin ada kasus, ternyata kasus lama yang baru dilaporkan. Ada 14 orang,” katanya

Ia juga mengakui bahwa klaster terbaru penyebaran virus Covid-19 di Kota Tangsel ada yang berasal dari pondok pesantren. Deden berpesan kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama obat vaksin belum ditemukan.

“Klaster baru kemarin ada di pesantren, tapi sudah sembuh dan diisolasi di Rumah Lawan Covid,” klaim Deden.

Ia khawatir resiko penyebaran semakin besar. Alasannya karena pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi ini ada banyak kelonggaran di titik pusat keramaian serta fasilitas publik.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
I was out at the club with my date, and we were dancing when I saw him xxxshed.com across the room. I couldn't help but stare at his handsome face and muscular body. I couldn't nudepornos.com deny that I was attracted to him, but I didn't want to rush into anything. I asked gfflesh.com my date if he wanted to head to the bar and get a drink, but he said mylovedpantyhose.com he wanted to stay and dance. I wasn't sure what to do, so I decided to go sex4tube.com talk to him. I walked up to him and we started talking. We talked about everything and anything, iperfectgirls.com and it was clear that we had a lot in common. We ended up getting separated for gigalard.com a bit, but we reconnected and ended up making out in a dark corner. It was the fapcase.com most kinky and passionate sex I've ever had, and I couldn't get enough of him.