Tangsel, Terasbanten.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tangerang Selatan gelar rapat kerja pimpinan DPRD dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna penanggulangan bencana, tetap siaga hadapi musim penghujan.
“Jadi kita harus memastikan semua kekuatan itu harus full (penuh) di lapangan (lokasi bencana). Nanti DPRD juga melakukan hal yang sama,” terang Ketua DPRD Tangsel Abdul Rasyid usai menggelar rapat koordinasi di Kantor DPRD, Jalan Raya Puspiptek, Setu, Tangsel, Kamis 9 Januari 2020.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangsel menetapkan status tanggap bencana selama 14 hari bencana atau hingga 14 Januari 2020.
Dalam rapat bersama OPD terkait tersebut, para OPD terkait diharapkan dapat berkolaborasi dalam upaya penanggulan bencana. Sebab, kata dia, prinsipnya bencana itu menjadi tanggung jawab bersama.
“Ada BPBD yang kebetulan menjadi koordinator, kemudian ada Disperkimta, ada DPU, kemudian juga ada Dinkes,” kata dia.
Untuk saat ini, pihaknya juga memiliki beberapa titik konsentrasi, misalnya terhadap permasalahan kesehatan, atau antisipasi terhadap penyakit yang muncul pascabanjir.
“Kita juga memastikan bagaimana tindakan-tindakan pascabanjir. Biasanya pascabanjir pasti muncul penyakit segala macam, selain itu juga harus dipastikan juga ketersediaan stok obat dan kesiapan tenaga medis. Tadi pun sudah disampaikan Dinas Kesehatan, bahwa sudah siap,” terangnya.
Selain itu, titik konsentrasi lainnya adalah mengenai permasalahan sampah.
“Tadi kita dapat titik temuan ada 118 titik lokasi banjir. Kemudian berapa, misalkan jumlah ton sampah,” ujarnya.
Menurut data yang ia dapat, hingga kini sampah pascabanjir di Tangsel telah mencapau 240 ton.
“Tadi kita prediksi sampai nanti ke depan, sampah bisa mencapai sekitar 400-500 ton. Jadi ini juga kan tonase tidak sedikit. Perlu disampaikan, jadi masyarakat agar dapat bersabar, karena dengan kekuatan dan kapasitas yang kita miliki ini,” pungkasnya. / hen